Senin, 19 Oktober 2009

maria ozawa

Kedatangan artis film Maria Ozawa atau yang lebih dikenal dengan nama Miyabi ke Indonesia secara legal tidak bisadilarang. "Tapi kita harus menghargai sejumlah individu atau organisasi yang memiliki kepedulian terhadap etika moral untuk tetap menentang kedatangannya ke Indonesia," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika, Mohammad Nuh, usai mengikuti Halalbihalal sekaligus peluncuran website di Madrasah Qudsiyyah di Kudus, Sabtu (26/9).

Menurut dia, Miyabi dikenal di negara asalnya sebagai bintang porno, sehingga dia tetap akan menjadi ikon sebagai bintang porno. "Kepastian dia menjadi bintang porno memang perlu dicek kembali, karena saya belum mengetahui kepastiannya. Jika benar, tentu lebih baik diganti yang lain," ujarnya.

Berdasarkan UU Pornografi, katanya, kegiatan yang masuk kategori porno memang tergantung pada tempat dan keadaan. Selama tidak dipertontonkan di depan publik, katanya, harus ada tata krama dalam bentuk peraturan, perundang-undangan atau konvensi.

"Meskipun, kedatangan Miyabi ke Indonesia tidak melakukan kegiatan yang bersifat porno, kami tetap mengimbau kepada pihak terkait untuk menghindari kegiatan yang menimbulkan kontroversi," ujarnya. Hal itu, kata dia, akan menguras energi sejumlah pihak untuk menanggapinya. "Apalagi, kreativitas tidak harus mengabaikan kepekaan sosial. Lebih baik diganti saja dengan bintang lain yang tidak menimbulkan kontroversi," tukasnya.

Rencananya, artis film asal Jepang Maria Ozawa akan datang ke Indonesia pada 14 Oktober 2009 untuk bermain film komedi bertajuk "Menculik Miyabi". Raditya Dika didapuk sebagai penulis skenario sekaligus membintangi film tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar